Ekonomi Mikro
Islam
Ekonomi dalam
kajian keilmuan dapat dikelompokkan kedalam ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Ekonomi mikro mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap
unit ekonomi, yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik
tanah atau resources yang lain, ataupun perilaku dari sebuah
industri.ekonomi mikro menjelaskan how dan why sebuah pengambilan
keputusan dalam setiap unit ekonomi.
Pembahasan
ekonomi mikro konvensional didasarkan pada perilaku individu-individu yang
secara nyata terjadi di setiap unit ekonomi. Karena tidak adanya batasan
syariah yang digunakan, maka perilaku dari setiap individu dalam unit ekonomi
tersebut akan bertidak dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan menurut
perpeksinya masing-masing. Oleh karena itu, ekonomi mikro konvensional
memandang bahwa memasukkan tatanan norma tertentu dalam pembahasan perilaku
dalam memenuhi kebutuhan ekonominya menjadi tidak relevan. Dalam ekonomi
konvensional, kita tidak akan pernah menemukan bagaimana perilaku seorang
konsumen apabila ia memasukkan unsur bunga dan kewajiban untuk mengeluarkan
zakat dalam setiap pengambilan keputusannya. Karena pelarangan bunga dan
kewajiban membayar zakat adalah sebuah bentuk tatanan syariah yang tidak semua
orang menganutnya, maka pembahasan perilaku konsumen dalam ekonomi konvensional
hanya memperhatikan perubahan-perubahan pada variabel ekonomi, seperti harga
dan pendapatan. Dalam kenyataannya, banyak kondisi onjektif yang terjadi tidak
mampu dijelaskan secara akurat dalam ekonomi konvensional dan karena memang
tidak dijelaskan.
Berbeda dengan
ekonomi mikro konvensional, dalam pembahasan ekonomi mikro islami, faktor moral
atau norma yang terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variabel yang
penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis. Ekonomi mikro islami
menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap unit ekonomi dengan
memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel yang utama. Dalam ekonomi mikro
islami, kita menganggap bahwa basic ekonomi (variabel-variabel ekonomi)
hanya memenuhi unsur sufficient condition dalam ruang lingkup
pembahasan ekonomi mikro.
A.
Manfaat
dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islam
Seperti halnya science, ilmu ekonomi juga memfokuskan pada explanation
dan prediction dari fenomena yang
ada, segala pembahasan yang ditujukan untuk melakukan kegiatan tersebut
didasarkan pada teori. Teori dibangun untuk menerangkan dari fenomena yang
terjadi dalam suatu waktu dengan menggunakan hukum-hukum dasar dan beberapa
asumsi yang harus terpenuhi. Dalam pembentukan teori ekonomi mikro islami,
hukum-hukum dasar ekonomi murni tetap digunakan sepanjang hukum dasar tersebut
tidak bertentangan dengan hukum syariah.
Teori ekonomi berfungsi untuk memprediksi dampak dari adanya
perubahan satu variabel terhadap variabel lainnya.
B.
Science
of Economics Vs Doctrine of Economics
Ilmu ekonomi Islami memandang bahwa permasalahan ekonomi dapat
dikelompokkan kedalam 2 hal, yaitu ilmu ekonomi (science of economics)
dan doktrin ilmu ekonomi (doctrine of economics). Muhammad Baqir as-sadr
dalam karyanya iqtisaduna menjelaskan perbedaan ekonomi islami dengan
konvensional terletak pada filosofi ekonomi, bukan pada ilmunya. Filosofi
memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai islami dan batasan-batasan syariah,
sedangan ilmu ekonomi berisi alat-alat analisis ekonomi yang dapat digunakan.
ekonomi islam merupakan sebuah ajaran atau doctrine dan bukannya ilmu
murni (science), karena yang terkandung dalam ekonomi islam bertujuan
memberikan sebuah solusi hidup yang paling baik, sedangkan ilmu ekonomi hanya
akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana kegiatan ekonomi berjalan.
Ilmu ekonomi islami adalah sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan
segala fenomena tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap
unit ekonomi dengan memasukkan tata aturan syariah dari variabel independen.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar