menu bar

Selasa, 14 April 2015

PENENTUAN HARGA DALAM MEKANISME PASAR




Dasar pengembangan elmi ekonomi mikro tidak akan terlepas pada permasalahan penentuan tingkat harga yang diderivarikan dari proses mekanisme pasar. Sedangkan mekanisme pasar terbentuk karena adanya perpaduan antara teori permintaan dan teori penawaran yang dapat berjalan dengan baik.

MEKANISME PASAR
Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen, dan goverment. Dimana kesemuanya objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik pasar tenaga kerja, pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain, mekanisme pasar adalah terjadinya suatu interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu.

Dibandingkan masyarakat dinegara Muslim, sebenarnya masyarakat Eropa Barat dan Amerika termasuk sangat terlambat dalam menerapkan sistem ekonomi pasar. Robert L. Heilbroner, seorang ekonom mazhab institutionalis yang terkemukan memaparkan fakta-fakta yang mendukung pernyataan diatas dalam bukunya The Making of Economic Society. Ia menyatakan bahwa tumbuhnya masyarakat pasar di Eropa telah melewati serangkaian proses sejarah yang panjang dari abad kesebelas sampai ketujuh belas.

Menurutnya, faktor yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan di Eropa sehingga masyarakat pasar timbul, antara lain : Pedagang keliling, Urbanisasi, Perang salib, Perubahan suasana kehidupan beragama.

PEMIKIRAN ILMUWAN MUSLIM
Catatan tertulis ulama klasik Muslim tentang mekanisme pasar misalnya dapat kita jumpai dalam Kitab Al-Kharaj karya Abu Yusuf (731-798), Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali (1058-1111), Kitab Majmu Fatawa Syakh al-islami san Kitab al-Hisbah fi al-islami karya Ibn Taymiyah (1263-1328) dan Kitab muqaddimah karya Ibn Khaldun (1332-1404).

Antara Permintaan Dan Penawaran
Didunia perdagangan Arab, yaitu masa kenabian, sudah ada pemikiran yang menjadi kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya permintaan terhadap barang komoditas ditentukan oleh harga barang yang bersangkutan.

Abu Yusuf tercatat sebagai ulama terawal yang mulai menyinggung mekanisme pasar. Ia misalnya memerhatikan peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan nilai. Ia mengatakan “tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan, hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui murah buakn karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah”.

KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN (AL-GHAZALI)
Bagi Al-Ghazali, pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”. Secara rinci ia juga menerangkan bagaimana evolosi terciptanya pasar. Walaupun Al-Ghazali tidak menjelaskan permintaan dan penawaran dalam terminologi modern, beberapa paragraf dalam tulisannya jelas menunjukkan bentuk kurva penawaran dan permintaan. Untuk kurva penawaran yang “naik dari kiri bawah ke kanan atas” dinyatakan oleh dia  sebagai “jika petani tidak mendapatkan pembeli dan barangnya, ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah”.

Sementara untuk kurva permintaan yang “turun dari kiri atas ke kanan bawah” dijelaskan oleh dia sebagai “harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan”. Al-Ghazali juga telah memahami konsep elastifitas permintaan, sebagai berikut :
“mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan”.
Bahkan ia telah mengidentifikasi produk makanan sebagai komoditas dengan kurva permintaan yang inelastis.
“Karena makanan  adalah kebutuhan pokok, perdagangan manakan harus seminimal mungkin untuk didorong oleh motif mencari keuntungan untuk menghindari eksploitasi melalui pengenaan harga yang tinggi dan keuntungan yang besar. Keuntungan semacam ini sebaiknya dicari dari barang-barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok”.
Al-Ghazali dan juga para pemikir sezamannya ketika membicarakan harga biasannya langsung mengaitkan dengan keuntungan. Keuntungan belun secara jelas dikaitkan dengan pendapatan dan biaya. Bagi Al-Ghazali, keuntungan merupakan kompensasi dari kepayahan perjalanan, risiko bisnis dan ancaman keselamatan diri si pedagang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar