Problematika perekonomian rakyat seperti kemiskinan, pengangguran dan
kesenjangan ekonomi yang melebar tak kunjung teratasi. Beberapa tawaran
konsep baik teoritis maupun praktis dalam teori ekonomi konvensional
yang didominasi paham neoklasikal banyak bermunculan dalam kajian
ekonomi. Namun seolah tidak mau kalah, problematika perekonomian semakin
rumit dan terus melaju seiring dengan maraknya kajian tersebut. Kondisi
demikian menimbulkan semacam keputusasaan terhadap teori ekonomi
konvensional yang kapitalistis dengan munculnya pernyataan bahwa teori
ekonomi telah mati. Murasa Sarkaniputra memperkuat statemen ini dengan
mengungkap berbagai tulisan ahli ekonomi sejak awal 1940-an dimulai oleh
Joseph Schumpeter dengan bukunya Capitalism, Socialism and Democracy, disusul generasi berikutnya seperti Daniel Bell dan Irving Kristol dalam The Crisis in Economic Theory, Mahbub Ul Haq dalamthe Poverty Curtain: Choice for the Third World,Michael P Todaro dalamEconomic Development in the Third World, Umar Vadillo dalamThe Ends of Economics: an Islamic Critique of Economicsdan
yang lainnya menyebutkan bahwa teori ekonomi telah masuk dalam saat
krisis. Pada umumnya harapan akan teori baru ditumpukan pada wacana
sistem ekonomi dengan teori baru, dalam hal ini adalah khazanah ekonomi
Islam.
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang memiliki kewajiban
moral didaktif untuk menawarkan sistem ekonomi syari’ah (Islam) sebagai
pilar ekonomi Indonesia Baru menggantikan sistem ekonomi konvensional
yang telah gagal membangun perekonomian Indonesia. Kewajiban untuk
menawarkan sistem Ekonomi dan Bisnis Islam yang tidak hanya sebatas pada
konsepsi akan tetapi lebih dari itu hingga pada implementasi
mengupayakan ketersediaan sumber daya manusia yang mampu menerjemahkan
syari’ah kedalam relung–relung perniagaan sistem ekonomi masyarakat.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang berdiri pada tanggal 13 Desember 2013, diresmikan
oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Suryadharma Ali.
Berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas
Islam Negeri Walisongo Semarang dilatarbelakangi beberapa pertimbangan
sebagai berikut:
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah jalur pendidikan yang aplikatif dan sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan bidang ekonomi khususnya sektor perbankan Nasioanl serta memenuhi tantangan perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat modern saat ini dan akan datang.
- Banyaknya bank-bank konvensional yang membuka layanan syariah, disamping tentu telah banyaknya lahir bank-bank syariah baru. Saat ini tercatat beberapa bank umum yang telah membuka pelayanan syari’ah yakni Bank IFI, Bank Syari’ah Danamon, BRI Syari’ah, BCA Syari’ah, dan lain-lain. Dan tentunya semakin semaraknya masyarakat mendirikan Bank Perkreditan Syari’ah (BPRS) dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) menjadi bukti bahwa sistem perbankan syari’ah mulai diterima dan bahkan akan menjadi sistem perbankan alternatif. Hal itu menunjukkan bahwa akan terus banyak dibutuhkan dan diperlukan tenaga-tenaga profesional perbankan syari’ah pada saat ini maupun akan datang.
- Banyaknya lulusan Madrasah Aliyah maupun SMU yang lebih memilih kuliah ke perguruan tinggi umum hanya dikarenakan program studi perguruan tinggi umum terlihat lebih prospektif, lebih marketable dan menjanjikan bidang lapangan kerja yang lebih luas. Padahal baik lulusan MA ataupun SMU merupakan basic-source calon mahasiswa. Oleh karenanya diperlukan terobosan pembukaan program studi baru di lingkungan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang lebih aplikatif dan ditunjang dengan jaringan pengelolaan dan pemagangan yang profesional.
- Keberadaan tenaga ahli ekonomi dan perbankan Syari’ah semakin diperlukan. Hal tersebut terlihat dari semakin banyaknya bank-bank umum konvensional yang membuka pelayanan syari’ah.
- UIN Walisongo terletak di wilayah sentra ekonomi dan kawasan industri yang banyak dikelilingi berbagai jenis industri, unit usaha serta berbagai lembaga keuangan. Wilayah ini sangat kondusif bagi kegiatan akademis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Didirikannya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo menjadi semacam simbiosis mutualisme antara dunia pendidikan dengan dunia usaha.
Sedangkan Peran pokok Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Negeri Walisongo Semarang yang lain terkait dengan
pembangunan perekonomian nasional antara lain yaitu:
Pertama, luasnya sektor lapangan kerja lulusan di sektor Ekonomi dan Bisnis Islam yang sedang tumbuh secara dinamis dari tahun ke tahun.
Kedua, Fakultas ini secara aktif memberikan masukan kepada
penyusun regulasi keuangan syariah terutama tentang perlunya muatan
etika dan kaidah-kaidah keislaman.
Ketiga, keberadaan fakultas ini dapat berkontribusi dalam
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia keuangan syariah yang
berkarakter dan berbudi tinggi dengan mempertahankan ruh keislaman dan
keilmuwan yang memadai. Lulusan fakultas ini mampu menjawab permasalahan
di lapangan secara konkret karena memiliki dasar keislaman yang kental
sehingga menjadi pembeda utama dibanding kompetitor lainnya. Karakter
keislaman tidak hanya dimunculkan pada konten keislaman pada mata kuliah
yang diajarkan tetapi didukung dengan mata kuliah keislaman secara
khusus. Hal ini dipertegas dengan mata kuliah aplikatif yakni
menunjukkan dan mengembangkan keilmuwan manajerial dengan ditopang
seutuhnya nilai-nilai keislaman di kondisi riil di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar